Misteri Koolakamba


Koolakamba atau Kooloo-Kamba adalah makhluk yang konon merupakan spesies hibrida antara simpanse dan gorila yang dilaporkan di Afrika. Spesies hibrida ini dilaporkan pada awal abad ke-19, meskipun tidak ada bukti empiris yang ditemukan untuk membuktikan keberadaannya dan makhluk ini tidak ada dalam entri database taksonomi NCBI.

Koolakamba direferensikan pada pertengahan abad ke-19 dalam karya Prancis oleh Franquet (1852, sebagaimana dikutip oleh Shea, 1984) dan di beberapa karya deskriptif Paul Du Chaillu dari tahun 1860, 1861, 1867 dan 1899; beberapa di antaranya diterbitkan ulang pada tahun 1969 (Explorations and Adventures in Equatorial Africa).

Paul Du Chaillu merujuk kepada kera itu sebagai Koolakamba berdasarkan deskripsi kata-kata yang digunakan oleh penduduk asli (Commi, Goumbi, and Bakalai[sic]) di wilayah Sungai Ovengi Afrika Tengah bagian Barat, secara modern berada di daerah Kamerun dan Gabon.

Orang-orang diduga menyebut kera itu sebagai "Kooloo" karena vokalisasi uniknya, tidak seperti vokalisasi kera lain di wilayah tersebut. "Kamba" menurut DuChaillu, adalah kata Commi yang berarti "berbicara" (DuChaillu, 1899).

Koolakamba dipercaya lebih besar, berwajah datar, memiliki tengkorak besar dan lebih bipedal daripada simpanse; meskipun, makhluk itu juga mungkin makhluk mutasi.



Menurut DuChaillu (1861 dan 1869), karakteristik fisik yang digambarkan untuk Koolakamba termasuk struktur panggul yang pendek, supraorbital ridge besar, zygomatic (tulang wajah) ridge tinggi, "moncong" kurang menonjol, susunan gigi di mana gigi seri atas dan bawah bertemu secara tepat membentuk permukaan grinding (penggilingan), dan kapasitas tengkorak yang lebih besar daripada simpanse biasa.

Sebagian besar catatan DuChaillu pada dasarnya etnografi. Dia memasukkan nama-nama asli dan pengetahuan yang relevan tentang kera, teks deskriptif, dan ilustrasi yang mungkin akurat, tetapi data kuantatif (umumnya antropometrik) terbatas. Meskipun belum ada penampakan yang terdokumentasi mengenai Koolakamba atau terdapat bukti keberadaannya di zaman modern, pada tahun 1881, Koppenfelds mengklaim bahwa makhluk itu memang ada.

"Saya percaya itu terbukti bahwa ada persilangan antara Troglodytes gorilla (gorila barat) jantan dan Troglodytes niger (simpanse) betina, tetapi untuk suatu alasan yang mudah dipahami, tidak ada yang berlawanan arah. Saya memiliki bukti potensif tentang hal ini. Ini menyelesaikan semua pertanyaan tentang gorila, simpanse, Kooloo Kamba...dll."



Pada November 1996, gambar dari kera yang tidak biasa diambil oleh Peter Jenkins dan Liza Gadsby di Yaounde Zoo, Kamerun, dan ditampilkan di Newsletter of the Internal Primate Protection League (IPPL).

Gambar itu memperlihatkan seekor kera yang tampak hibrida dengan wajah yang lebih lebar dan tengkorak yang lebih besar daripada tengkorak simpanse dan lebih kecil daripada seekor gorila. Kera ini memiliki ciri yang sepertinya merupakan ciri dari gorila dan simpanse.

Secara ilmiah, belum ditentukan apakah Koolakamba adalah subspesies dari simpanse, hibrida simpanse-gorila, atau mungkin hanya hasil yang bervariasi dari suatu individu.

Yerkes melaporkan beberapa "kera yang tidak diklasifikasikan" dengan ciri pertengahan antara simpanse dan gorila dalam bukunya "A Study of Anthropoid Life" 1929. Diyakini bahwa ini adalah jenis simpanse regional yang diklasifikasikan sebagai spesies yang terpisah oleh para ilmuwan yang terlalu antusias.

https://blogmisteritesla.blogspot.com/2018/12/legenda-koolakamba.html?fbclid=IwAR1H_7hUcOSFfXlR7oD9aG4flxRZup12QGpqwngZ9OA5dQUmtiJ5p3Ucdio

Komentar