Dalam cerita rakyat, Batutut (Ujit atau Người rừng), terkadang juga dikenal sebagai "forest people" (orang hutan), adalah makhluk humanoid yang dikatakan menghuni cagar alam Vũ Quang dan wilayah hutan belantara lainnya di Vietnam, Laos dan Kalimantan utara.
Cagar alam Vũ Quang telah menjadi sumber sejumlah mamalia yang baru ditemukan oleh Dr. John MacKinnon.
Dr. John MacKinnon mengklaim telah melacak jejak pertamanya pada tahun 1970 yang membuatnya percaya bahwa hominid serupa dengan Meganthropus tinggal di sana.
In Search Of The Red Ape 1975 milik Mackinnon menjelaskan pengalaman dan penemuannya.
Penampakan tahun 1947 oleh seorang penjajah Perancis menghubungkannya sebagai L'Homme Sauvage (manusia liar).
Para sarjana Vietnam menyebut binatang itu sebagai Người Rừng ("manusia hutan").
Batutut digambarkan sebagai makhluk yang memiliki tinggi 2,1 meter dan ditutupi oleh rambut kecuali bagian lutut, telapak tangan, tangan, dan wajahnya. Rambutnya mulai dari berwarna abu-abu ke coklat hingga berwarna hitam.
Makhluk ini berjalan dengan dua kaki dan telah terlihat sendirian dan suka hidup berkelompok. Mereka paling sering terlihat mencari makanan dari buah dan dedaunan hingga lutung dan bahkan rubah terbang.
Di Kalimantan, saksi mata mengambarkannya setinggi empat kaki (1,2 meter) dan sangat agresif, terkadang membunuh manusia dan merobek hati mereka.
Di Kalimantan, saksi mata mengambarkannya setinggi empat kaki (1,2 meter) dan sangat agresif, terkadang membunuh manusia dan merobek hati mereka.
Makhluk ini berjalan dengan dua kaki dan telah terlihat sendirian dan suka hidup berkelompok. Mereka paling sering terlihat mencari makanan dari buah dan dedaunan hingga lutung dan bahkan rubah terbang.
Di Kalimantan, saksi mata mengambarkannya setinggi empat kaki (1,2 meter) dan sangat agresif, terkadang membunuh manusia dan merobek hati mereka.
Di Kalimantan, saksi mata mengambarkannya setinggi empat kaki (1,2 meter) dan sangat agresif, terkadang membunuh manusia dan merobek hati mereka.
Penampakan selama Perang Vietnam
Dalam buku Ballantine tahun 2001 Very Crazy G.I. - Strange but True Stories of the Vietnam War, Veteran Kregg P. J. Jorgenson, menceritakan penampakan makhluk semacam itu oleh tim LRRP.
Orang-orang menyebutnya sebagai "Rock Ape" (Kera Batu), melaporkannya sebagai sosok yang kecil, tingginya sekitar 5 kaki (1,5 meter), dan memiliki warna kemerahan pada bulunya.
Dalam buku Ballantine tahun 2001 Very Crazy G.I. - Strange but True Stories of the Vietnam War, Veteran Kregg P. J. Jorgenson, menceritakan penampakan makhluk semacam itu oleh tim LRRP.
Orang-orang menyebutnya sebagai "Rock Ape" (Kera Batu), melaporkannya sebagai sosok yang kecil, tingginya sekitar 5 kaki (1,5 meter), dan memiliki warna kemerahan pada bulunya.
Dua Người Rừngs dilaporkan tertangkap oleh anggota suku di dekat Provinsi Đắk Lắk pada tahun 1971.
Pada tahun 1974, jenderal Vietnam Utara, Hoang Minh Thao, meminta ekspedisi untuk menemukan bukti keberadaan makhluk-makhluk ini, tetapi usaha itu tidak berhasil.
Pada tahun 1974, jenderal Vietnam Utara, Hoang Minh Thao, meminta ekspedisi untuk menemukan bukti keberadaan makhluk-makhluk ini, tetapi usaha itu tidak berhasil.
Profesor Tran Hong Viet dari Pedagogic University of Hanoi, seorang peneliti Người Rừng, melaporkan di tahun tahun 1982 bahwa dia menemukan jejak kaki berukuran 26x16 cm yang dia cetak pada tahun 1970.
Foto cetakan jejak itu kemudian diterbitkan oleh Fortean News of the World (Japan Fortean Information Society).
Pada season ke 5 dari Destination Truth Syfy, Josh Gates dan timnya pergi ke Vietnam untuk mencari Batutut.
Dengan menggunakan peralatan pencitraan panas, Tim Gates berjalan melintasi hutan dalam upaya melacak makhluk mitos tersebut.
Foto cetakan jejak itu kemudian diterbitkan oleh Fortean News of the World (Japan Fortean Information Society).
Pada season ke 5 dari Destination Truth Syfy, Josh Gates dan timnya pergi ke Vietnam untuk mencari Batutut.
Dengan menggunakan peralatan pencitraan panas, Tim Gates berjalan melintasi hutan dalam upaya melacak makhluk mitos tersebut.
Gates mewawancarai seorang primatologist setempat, Vu Ngoc Thanh, dan memeriksa cetakan jejaknya.
Kemudian di Bang National Park, setelah beberapa jam melakukan pencarian di hutan dan gua, tim Gates menemukan beberapa jejak kaki besar yang mereka yakini milik Batutut dan membuat cetakan mereka sendiri yang dibawa kembali ke Amerika Serikat dan diperiksa oleh peneliti Bigfoot ternama, anthropologist Jeffrey Meldrum.
Penyelidikan lebih lanjut menemukan adanya bentuk kehidupan di semak-semak yang tertangkap kamera night vision mereka.
Jeffrey Meldrum menyebut cetakan itu sebagai "penemuan signifikan" dan salah satu bukti terbaik yang pernah dilihatnya.
Cryptozoologist Loren Coleman percaya bahwa Batutut adalah populasi yang masih hidup dari Homo erectus atau Neanderthal.
Komentar
Posting Komentar