Sosok astral kemangmang dari Bali ini lain dengan jenis makhluk halus dengan nama serupa yang banyak di kenal oleh masyarakat di Jawa. Kemangmang yang dikenal di daerah Jawa memiliki bentuk yang menyerupai kobaran api atau katak raksasa yang sering mengganggu para penggembala ternak atau orang yang sedang berada di rawa.
Sedangkan hantu kemangmang yang dikenal di Bali memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan yang lainnya antara kemangmang dari Jawa dan Bali adalah hubungannya dengan manusia. Seperti yang tercantum di judul artikel ini. Kemangmang di Jawa lebih merupakan sosok hantu yang ditakuti oleh manusia. Sedangkan di Bali, kemangmang malah akrab dengan manusia, terutama para pemilik ladang.
Perwujudan sosok astral kemangmang yang mirip seperti hantu gundul plecek
Kemangmang dari Bali ini tidak berwujud seperti kobaran api. Melainkan memiliki wujud seperti sebuah kelapa yang keriput dan berlubang. Banyak sumber yang mengatakan bahwa perwujudan ini mirip seperti gundul plecek atau gundul pringis di tanah Jawa. Namun di tanah Jawa, biasanya buah kelapa yang merupakan perwujudan gungul pringis itu memiliki wajah seram.
Buah kelapa yang merupakan perwujudan sosok astral kemangmang ini memiliki lubang yang dipercaya merupakan mulut dari makhluk itu. Selain itu, yang khas dari makhluk ini adalah suaranya yang menyerupai suara jangkrik. Konon bila seseorang mendengar suara mengerik yang cukup bising di antara ladang dan mencari-cari asal dari suaranya, maka orang tersebut akan menemukan kemangmang.
Malah pernah ada cerita dimana beberapa pemuda di Bali sedang mencari jangkrik di tengah ladang. mereka mengikuti suara-suara mengerik khas jangkrik hingga sampailah pada asal suara tersebut. Suara mengerik itu ternyata berasal dari lubang sebuah buah kelapa. Pemuda itu kemudian mencoba untuk merogoh dan mengorek lubang kelapa tersebut. Secara tiba-tiba kelapa itu menggelinding menjauh sembari mengerik, seolah-olah menertawakan para pemuda tersebut.
Hubungan saling menguntungkan antara kemangmang dengan pemilik ladang
Konon menurut beberapa penuturan para pemilik ladang dan persawahan di daerah Bali. Sosok astral kemangmang ini sudah biasa bagi mereka. Cerita tentang makhluk ini sudah dikisahkan secara turun-temurun oleh ayah dan kakek mereka sejak kecil. Dahulu biasanya ketika para petani dan pemilik ladang sedang berjaga di pematang dan ladangnya sembari membakar ubi atau jagung. Kemangmang akan datang mendekat dengan menggelinding. Petani dan pemilik ladang tersebut akan membagikan sebagian ubi atau jagung yang dibakarnya untuk dimakan oleh mereka.
Para petani dan pemilik ladang di Bali percaya bahwa sebenarnya sosok astral kemangmang ini adalah penjaga ladang yang baik. Sehingga sudah selayaknya mereka membagikan kebaikan pula untuk mereka, yang salah satu caranya adalah memberi mereka makan. Ada pula yang berpendapat bahwa makhluk ini adalah semacam hama tanaman. Supaya mereka tidak merusak tanaman yang para petani dan pemilik ladang tanam, mereka harus memberikan sedikit makanan untuk dibagikan kepada mereka.
Dipercaya sebagai makhluk kriptid yang hampir punah
Terlepas dari pendapat bahwa makhluk bernama kemangmang ini adalah sejenis hantu atau lelembut. Ada pula yang mempercayai bahwa kemangmang sebenarnya adalah sejenis makhluk kriptid yang hampir punah eksistensinya. Banyak yang percaya bahwa kemangmang adalah makhluk purbakala yang masih tersisa hingga sekarang. Namun, di zaman yang sudah sangat modern ini. Keberadaan makhluk-makhluk ini mulai hilang dan kisah-kisahnya mulai sirna ditelan oleh zaman.
Komentar
Posting Komentar