Misteri Ular Pendek


Ular pendek adalah makhluk misterius ophidia dari Indonesia. Namanya berarti "ular pendek". Dilaporkan mahluk ini berasal dari Pulau Nusakambangan.
Ular pendek digambarkan sebagai ular dengan ukuran pendek dan tubuh lebar. Panjangnya dilaporkan sekitar 1 meter, dengan ketebalan sekitar 20 cm (perkiraan). Rasio ketebalan dan panjang tubuh tidak normal untuk ular pada umumnya. Beberapa orang Nusakambangan menganggap makhluk itu berasal dari mitos atau dunia mistis.

Dilaporkan bahwa seorang lelaki bertemu dengan makhluk itu. Pria itu beristirahat setelah bekerja seharian. Dia duduk di atas batang pohon kelapa, tetapi kemudian menyadari bahwa batang itu “berdenyut”. Dia kemudian mengarahkan senternya ke arah salah satu batang itu, dan yang mengejutkan, di batang itu tepatnya di atasnya terdapat ular pendek. Pria itu kemudian melarikan diri dari daerah itu.
Pada 2008, seorang warga desa bernama Saripudin Hidayat sedang berpatroli di Pulau Nusakambangan. Salah satu rekannya menangkap makhluk itu dan menaruhnya di tong dengan tutup. Dia menggambarkannya memiliki warna cokelat atau kehitaman, dengan bentuk tubuh seperti ular piton. Ia memperkirakan tubuh itu memiliki panjang sekitar 1 meter dan lebar 20 cm. Kemudian di malam hari, ular itu ditemukan telah melarikan diri. Warga desa menyebutnya "ular derik".

Pulau Nusakambangan sangat terpencil. Dengan luas 12.000 ha, pulau itu hanya memiliki sekitar 3000 penduduk, membuatn pulau itu termasuk menjadi pulau dengan penghuni yang tidak banyak. Nusakambangan juga dijuluki "The Indonesian Alcatraz", karena pulau ini adalah rumah dari penjara yang paling dijaga di negara ini. Untuk melarikan diri dari penjara akan mendekatkan diri kepada kematian. Ini karena pulau itu sebagian besar hutan liar dengan hewan liar di dalamnya. Pihak berwenang menjaga pulau itu sebagai cagar alam.
Listrik di pulau itu sangat langka. Generator harus dihidupkan ketika malam tiba. Penduduk desa biasanya tinggal di rumah mereka saat malam hari. Jika seseorang ingin keluar, minimal ia harus membawa Golok (parang tradisional) sebagai bentuk pertahanan diri.
Menurut penduduk setempat, setiap tahun puluhan karung berisi berbagai jenis ular dilepaskan ke pulau itu. Ini untuk mencegah tahanan melarikan diri dari pulau hidup-hidup.
Ular Gabon

Menurut deskripsi, ular pendek mungkin mirip dengan Tsuchinoko Jepang. Bentuk ular pendek seperti ular piton, sedangkan Tsuchinoko dilaporkan berbisa dengan taring seperti ular beludak.
Namanya aja ular derik atau rattlesnake, berbeda dengan bentuknya yang seperti ular sanca. Namun setidaknya ada sedikit kesamaannya dengan Tsuchinoko Jepang. Selain itu ular yang mirip dengan ular ini adalah ular gabon kalau dilihat dari bentuknya itu.
Penjelasan lain adalah itu sebenarnya ular yang memakan mangsanya, dengan hal itu membuatnya terlihat lebih besar lebarnya. Jika ini masalahnya, kemungkinan ular keluar dari tong itu tipis, atau tidak mungkin.

Komentar