Misteri Orang Gadang


Orang gadang merupakan mahluk kriptid asal Sumatra. Oleh para ahli kriptozologi mahluk ini dijuluki sebagai big footnya Indonesia. Tinggi tubuhnya kisaran 200 hingga 300 centimeteran. Penampakannya sendiri diceritakan sudah terjadi sejak berabad – abad silam. Nama lain mahluk kriptid ini adalah Giant Man atau Giant Mias, orang Gadang sendiri berarti manusia raksasa.
Kisah Penampakan

Beberapa cerita menggambarkan bahwa mahluk ini pemalu, aktif di malam hari dan omnivore. Laporan menyebutkan bahkan mahluk ini berkeliaran di area perkemahan. Aksinya biasanya meninggalkan sebuah jejak kaki yang berukuran besar, kadang mengeluarkan suara siulan, mengeluarkan suara seperti seorang wanita yang marah dan yang paling parah melemparkan bebatuan kea rah lokasi perkemahan dan uniknya lemparan batu ini sulit dilacak asal tempatnya. Namun ada yang mendeskripsikan bahwa mahluk ini menyukai situasi yang hening dan tenang sama layaknya big foot yang selalu berjalan tenang dan hening ketika melintas daerah manusia.
Kasus Penyerangan

Ada sebuah kasus yang menurut para kriptozoologi masih terkait dengan orang gadang. Kejadian ini uniknya tak terjadi di Sumatra melainkan di Sulawesi, tepatnya pada tahun 2013 lalu. Sepuluh monyet diduga menyerang tujuh warga di mana salah satunya mengalami keadaan kritis. Ambo Ella yang menjadi perwakilan dan narasumber pemerintah daerah Sidendeng Rappang mengatakan bahwa hari senin para warga desa Toddang Pulu diserang oleh 10 monyet dan seorang anak yang berumur 16 tahun dirawat karena lukanya yang serius yakni karena digigit oleh salah satu monyet itu. Narasumber pihak terkait juga mengira bahwa monyet - monyet itu berasal dari daerah hutan yang dilindungi oleh suku lokal di pedalaman hutan itu. Pihak terkait mengatakan bahwa mereka sedang menginvestagasi kasus itu pada saat itu mengira bahwa monyet itu tak berperilaku seperti pada umumnya yaitu tiba – tiba menyerang manusia padahal biasanya takut pada manusia bahka kabur ketika mendengar teriakan manusia. Menurut saksi local mereka malah member deskripsi di mana mahluk yang menyerang setinggi 4 atau 5 kaki di mana ini lebih tinggi dari primate asia lainnya dan ketika berdiri layaknya seekor gorilla dengan tatapan mengerikan dan hidung sedikit pesek. Sebagian lainnya bahkan berkata mahluk yang menyerang tak berekor di mana ini lebih pas dengan karakter kera. Para ahli kriptozoologi berteori kalau mahluk yang menyerang merupakan orang gadang, namun ahli kriptozoologi lain berteori mungkin itu mahluk kriptid tapi sejenis primate bukan orang gadang.

Komentar