Misteri Abath


Abath adalah nama makhluk kriptid aneh Indonesia yang dianggap unicorn. Edmund Barker, anggota kru James Lancaster yang bepergian ke India Timur, melaporkan bahwa di kerajaan Iunsalaom (Junkceylon, sekarang Pulau Phuket di Thailand) mereka membeli 2 atau 3 tanduk abath, yang dianggap sebagai unicorn betina. Makhluk itu memiliki satu tanduk di dahinya, yang berwarna coklat keabu-abuan dan dianggap sebagai obat hebat melawan racun.

Abath ini tentu saja badak Sumatra atau Jawa, dalam bahasa Melayu disebut بادق bādaḳ. Qaf biasanya diam, jadi kata "bada" diciptakan oleh wisatawan Portugis. Akhiran "a" dalam kata bada, tampak feminin di telinga mereka bahkan dalam artikel dibuat dengan nama serupa, "la bada", dan kadang-kadang disalahartikan sebagai "l'abada" (lihat: abada). "Abath" adalah varian dari kata ini.

Badak Indonesia telah lama disalah artikan sebagai unicorn. Marco Polo, yang melakukan perjalanan melalui kerajaan Basma, melaporkan banyak unicorn yang tinggal di sana, namun ia menunjukkan bahwa hewan-hewan jelek dan kulit bekas kubangan lumpur itu sangat berbeda dari unicorn dari cerita-cerita mitologi Eropa.

Komentar