Misteri Gajah Mina



Gajah Mina adalah makhluk cryptid laut yang biasa ditemukan di Kepulauan Indonesia. Tubuh Gajah Mina adalah gabungan dari gajah dan ikan. Makhluk ini dikenal luas oleh pelaut Indonesia dan Malaysia. Namanya "fish elephant" berarti ikan gajah, dan tidak dibingungkan dengan "elephant seal", yang berarti gajah laut.



Dalam budaya Hindu Bali, Gajah Mina adalah salah satu dari 7 binatang mitologi (Makara). Bentuk ikan berkepala gajah sering dicat atau diukir di Candi sebagai ornamen. Karena banyak situs arkeologis candi memiliki ornamen Gajah Mina, sepertinya Gajah Mina sudah dikenal sejak zaman dahulu. Deskripsi Gajah Mina berasal dari sesepuh desa pesisir. Para tetua mengatakan bahwa makhluk itu sama besarnya dengan ikan paus, memiliki belalai seperti gajah, memiliki bulu di tubuhnya dengan sepasang gading dan di beberapa kasus, memiliki telinga yang lebar.

Jika Gajah Mina ditemukan mati di pantai, penduduk desa biasanya datang untuk mengambil bagian-bagian dari tubuhnya, seperti potongan bulu, taring atau tulangnya. Gajah Mina dipercaya hidup di air yang dalam, sehingga penampakannya sangatlah jarang.

Kepala Museum Natuna Sri Serindit, Zaharudin, mengatakan bahwa panjang Gajah Mina dapat mencapai 20 meter. Disebut gajah karena memiliki gading dan belalai. Dia mengatakan bahwa Gajah Mina adalah binatang bergading, dengan kulit tidak seperti ikan pada umumnya. Kulitnya memiliki bulu lembut, sehingga itu bukan ikan paus. Zaharudin juga mengatakan bahwa nelayan takut bertemu makhluk ini di laut. Banyak nelayan menghubungkan Gajah Mina dengan nasib buruk.





Di beberapa kasus, orang sering salah identifikasi bahwa ketika ada mahluk besar terdampar dan terlihat gadingnya bahwa itu sebenarnya mungkin lebih ke bangkai paus. Gajah Mina bisa juga merupakan kasus kesalahan identifikasi dari gajah laut, meskipun tidak ada spesies gajah laut yang berada di perairan Indonesia dan Malaysia.

Penjelasan lain untuk Gajah Mina adalah sejenis Sirenia. Dugong adalah binatang umum di sekitar pantai Asia Tenggara.

Meskipun telah mendapat penjelasan, para tetua desa dan nelayan paruh baya yakin bahwa mereka telah melihat Gajah Mina di masa muda mereka. Laut dekat Kalimantan, memiliki tidak kurang dari 20 spesies paus yang bermigrasi di sekitar pulau. Nelayan mengetahui perbedaan antara ikan paus dan Gajah Mina yang berbulu.



Dalam bahasa Melayu, Gajah Mina dapat merujuk kepada anjing laut, sedangkan orang Indonesia menganggapnya sebagai makhluk-Paleo (seperti mammoth dan kucing bergigi pedang). Orang Dayak di pedalaman Kalimantan menganggap Gajah Mina sebagai kuda nil asli Kalimantan. Penampakan kuda nil datang dari Barito dan sungai Rungan, Kalimantan Tengah.

Sebagai catatan, tidak ada kuda nil yang hidup di Borneo, sehingga kuda nil Kalimantan juga dapat dianggap sebagai makhluk cryptid.

https://blogmisteritesla.blogspot.com/2018/05/legenda-gajah-mina.html?m=1&fbclid=IwAR1IBV9xfWUypgp0Fl8w8i4diYzCQtqhP2_4mneI3Sz87NeuQeovVBMtGVI

Komentar